TUGAS 6 : PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA (MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN FISIK ANAK SD)


A. Pertumbuhan

  1. Pengertian Pertumbuhan Fisik

Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder).

  1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
  • Faktor Sebelum Lahir

Peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan janin, janin terkena virus, keracunan sewaktu berada dalam kandungan dan lain-lain.

  • Faktor Ketika Lahir

Pendarahan pada bagian kepala bayi, disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan.

  • Faktor Sesudah Lahir

Pengalaman traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka karena bayi jatuh.

  • Faktor Psikologis

Bayi ditinggalkan oleh ibu, ayah, atau kedua orang tuanya. Anak tersebut mengalami kehampaan psikis, kering dari perasaan sehingga mengakibatkan kelambatan pertumbuhan pada semua fungsi jasmaniah.

  1. Ciri-ciri Pertumbuhan Secara Umum
  • Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.
  • Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
  • Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
  • Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.

     4. Pertumbuhan Fisik Jasmani Anak Usia SD

Mencakup pertumbuhan biologis misalnya pertumbuhan otak, otot dantulang. Pada usia 10 tahun baik laki‐laki maupun perempuan tinggi dan berat badannya bertambah kurang lebih 3,5 kg. Namun setelah usia remaja yaitu 12‐13 tahun anak perempuan berkembang lebih cepat dari pada laki‐laki, Sumantri dkk (2005).

  1. Usia masuk kelas satu SD atau MI berada dalam periode peralihan dari pertumbuhan cepat masa anak anak awal ke suatu fase perkembangan yang lebih lambat. Ukuran tubuh anak relatif kecil perubahannya selama tahun tahun di SD.
  2. Usia 9 tahun tinggi dan berat badan anak laki‐laki dan perempuan kurang lebih sama. Sebelum usia 9 tahun anak perempuan relatif sedikit lebih pendek dan lebih langsing dari anak laki‐
  3. Akhir kelas empat, pada umumnya anak perempuan mulai mengalami masa lonjakan pertumbuhan. Lengan dan kaki mulai tumbuh cepat.
  4. Pada akhir kelas lima, umumnya anak perempuan lebih tinggi, lebih berat dan lebih kuat daripada anak laki‐ Anak laki‐laki memulai lonjakan pertumbuhan pada usia sekitar 11 tahun.

Menjelang awal kelas enam, kebanyakan anak perempuan mendekati puncak tertinggi pertumbuhan mereka. Periode pubertas yang ditandai dengan menstruasi umumnya dimulai pada usia 12‐13 tahun. Anak laki‐laki memasuki masa pubertas dengan ejakulasi yang terjadi antara usia 13‐16 tahun.

  1. Karakteristik Anak Didik Sekolah Dasar

Menurut Nasution (1993 : 44) masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga sebelas atau duabelas tahun. Usia ini ditandai dengan mulainya anak masuk sekolah dasar dan dimulainya sejarah baru dalam kehidupannya yang kelak akan mengubah sikap dan tingkah lakunya.

Masa usia sekolah dianggap oleh Suryobroto (1990 : 119) sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Tetapi dia tidak berani mengatakan pada umur berapa tepatnya anak matang untuk masuk sekolah dasar. Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik daripada masa sebelum dan sesudahnya, masa ini dapat diperinci menjadi dua fase, yakni :

  1. Masa Kelas Rendah Sekolah Dasar

Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain adalah sebagai berikut :

  • Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah.
  • Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan permainan yang tradisional.
  • Adanya kecenderungan memuji sendiri.
  • Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal itu dirasainya menguntungkan untuk meremehkan anak lain.
  • Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak penting.
  • Pada masa ini (terutama pada umur 6-8 tahun) anak menghendaki nilai yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.

     2. Masa Kelas Tinggi Sekolah Dasar

Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain adalah sebagai berikut :

  • Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.
  • Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar.
  • Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus.
  • Pada umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya.
  • Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini anak tidak terikat lagi pada peraturan tradisional namun mereka membuat peraturan sendiri.
  1. Implikasi Dari Pertumbuhan Fisik Pada Psikologi Anak
  • Perilaku

Sikap, kebiasaan, dan pola perilaku yang dibentuk selama tahun-tahun pertama, sangat menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka bertambah tua. Jika perubahan masa perilaku pada masa remaja kurang baik maka akan berpengaruh pada sikap terhadap perubahan negatif di usia lanjut dan sebaliknya.

  • Merasa Dihargai

Apabila orang-orang yang dihargai memperlakukan individu dengan cara-cara yang baru atau yang berbeda, perubahan akan terjadi. Anak-anak yang diberikan kesempatan untuk lebih bebas mengekpresikan dirinya, mempuat mereka mempunyai andil untuk berguna dalam masyarakat.

  • Dampak Kematangan Belajar

Kematangan adalah terbukanya sifat-sifat bawaan individu. Kematangan memberikan bahan dasar untuk belajar dan menentukan pola-pola umum dan urutan-urutan yang lebih umum.

  • Nilai-Nilai Budaya

Setiap kebudayaan mempunyai nilai-nilai tertentu yang dikaitkan dengan perilaku individu di lingkungannya. Jika kebudayaannya positif, maka perilaku individunya juga akan bersifat positif.

B. Perkembangan

  1. Pengertian Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001).

  1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
  • Faktor Herediter(warisan sejak lahir, bawaan)
  • Faktor Lingkunganyang menguntungkan, atau yang merugikan
  • Kematanganfungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis, danAktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauankemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.

     3. Ciri-ciri Umum Perkembangan

  • Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin.
  • Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal.
  • Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
  • Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.

Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan  perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).

  1. Karakteristik Perkembangan Fisik Anak
  • Keadan berat dan tinggi badan anak usia sekolah (usia 6 hingga 10 tahun)

Pada masa ini peningkatan berat badan anak lebih banyak daripada panjang badannya. Kaki dan tangan menjadi lebih panjang, dada dan panggul lebih besar. Peningkatan berat baadan anak selama masa ini terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistm rangka dan otot, serta ukuran beberapa organ tubuh. Pada saat yang sama, masa dan kekuatan otot-otot secara berangsurangsur bertambah dan gemuk bayi (baby fat) berkurang. Pertambahan kekuatan otot ini adalah karena faktor keturunan dan latihan (olahraga). Karena perbedaan jumlah sel-sel otot, maka umumnya anak laki-laki lebih kuat dari pada anak perempuan (Santrock, 1995).

  • Masa Pubertas (usia 10 hingga 14 tahun)

Pada akhir usia sekolah anak segera memasuki masa yang disebut dengan “pubertas”, yakni masa awal terjadinya pematangan seksual. Sulit membedakan antara masa puber dengan masa remaja karena, masa puber adalah bagian dari masa remaja dan pubertas sering dijadikan pertanda awal seseorang memasuki masa remaja. Waktu datangnya masa pubertas tidak dapat diketahui secara pasti. Ada anakanak yang memulai masa pubertasnya pada usia yang lebih awal dan ada pula yang belakangan. Biasanya, anak perempuan memasuki masa pubertas lebih awal 2 tahun dibandingkan anak laki-laki. Menurut sejumlah ahli perkembangan pada anak perempuan pubertas terjadi sekitar usia 10 tahun, sedangkan pada anak laki-laki terjadi pada usia sekitar 12 tahun.

  • Perubahan fisik

Pada masa pubertas terjadi perubahan fisik secara dramatis atau apa yang disebut dengan (growth spurt) yaitu percepatan pertumbuhan, dimana terjadi 11 perubahan dan percepatan pertumbuhan diseluruh ba agian dan dimensi fisik (Zigler & Stevenson, 1993), baik pertambahan berat dan tinggi badan, perubahan dalam proporsi dan bentuk tubuh, maupun pencapaian kematangan seksual (Papalia, Old & Feldman, 2008).

  • Proporsi Tubuh

Seiring dengan pertambahan tinggi dan berat badan, percepatan pertumbuhan selama masa pubertas juga terjadi pada proporsi tubuh. Bagian-bagian tubuh tertentu yang sebelumnya teralalu kecil, pada masa pubertas menjadi terlalu besar. Hal ini terlihat jelas pada pertumbuhan tangan dan kaki, yang sering terjadi tidak proporsional. Perubahan proporsi tubuh yang tidak seimbang ini menyebabkan anak merasa kaku dan canggung, serta khawatir bahwa badannya tidak akan pernah serasi dengan tangan dan kakinya.

  • Kematangan Seksual

Kematangan seksual merupakan suatu rangkaian dari perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas, yang ditandai dengan perubahan pada ciri-ciri seks primer (primary sex characteristics) dan ciri-ciri seks sekunder (secondary sex characteristics).

a) Perubahan Ciri-Ciri Seks Primer

Ciri-ciri seks primer menunjuk pada organ tubuh yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Sekitar usia 12 tahun anak laki-laki kemungkinan untuk mengalami penyemburan air mani (ejaculation of semen) mereka ynag pertama atau yang dikenal juga dengan istilah “mimpi basah”. Sementara itu, pada anak perempuan perubahan ciri-ciri seks primer ditandai dengan munculnya periode menstruasi, yang disebut dengan menarche, yaitu menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang gadis.

b) Perubahan Ciri-Ciri Seks Sekunder

Ciri-ciri seks sekunder adalah tanda-tanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan proses reproduksi, tetapi merupakan tanda-tanda yang membedakan laki-laki dan perempuan. Seperti tumbuhnya jakun, kumis dan dada melebar pada laki-laki. Sedangkan pada perempuan terlihatnya payudara dan panggul yang membesar.

  • Perkembangan Motorik Anak Usia Sekolah Dasar

Pada usia sekolah, perkembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna, dan terkoordinasi dengan baik, seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan badan anak. Pada usia 10 hingga 12 tahun, anak-anak mulai memperlihatkan keterampilan-keterampilan manipulatif menyerupai kemampuan-kemampuan orang dewasa.

  • Masa Pubertas

Ketika anak memasuki masa pubertas, sebenarnya ia telah memiliki kemampuan motorik dasar, baik motorik kasar maupun motorik halus sebagai modal utama dalam mengikuti berbagai aktivitas disekolah. Pada masa pubertas kekuatan otot anak akan berlipat ganda seiring dengan semakin banyaknya jumlah sel-sel otot baru yang dibentuk jumlahnya lebih banyak dari pada anak perempuan, sehingga tidak heran kalau anak laki-laki biasanya lebih kuat dibandingkan dengan anak perempuan.

  1. Perkembangan Anak Sekolah Dasar
  • Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik peserta didik usia SD/MI meliputi pertumbuhan tinggi dan berat badan. Perubahan proporsi atau perbandingan antar bagian tubuh yang membentuk postur tubuh, pertumbuhan tulang, gigi, otot, dan lemak. Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak menentukan ketrampilan anak bergerak. Pertumbuhan dan perkembangan mempengaruhi cara memandang dirinya sendiri dan orang lain, yang berdampak dalam melakukan penyesuaian dengan dirinya dan orang lain.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik : Pengaruh keluarga

a) Faktor Keturunan

Membuat anak menjadi gemuk dari pada anak lainnya. Perbedaan ras suku bangsa (orang Amerika, Eropa, dan  Australia cenderung lebih tinggi dari pada orang Asia).

b) Faktor Lingkungan

Akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan anak tersebut. Lingkungan lebih banyak pengaruhnya terhadap berat tubuh daripada tinggi tubuh.

c) Jenis Kelamin

Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan dengan anak perempuan, kecuali pada usia 12-15 tahun.

d) Gizi dan Kesehatan

Anak yang memperoleh gizi cukup biasanya lebih tinggi tubuhnya dan relatif lebih cepat mencapai masa puber dibandingkan dengan anak yang bergizi kurang. Anak yang sehat dan jarang sakit biasanya mempunyai tubuh sehat dan lebih berat dibanding dengan anak yang sering sakit.

5) Status Sosial dan Ekonomi

Fisik anak dari kelompok ekonomi rendah cenderung lebih kecil dibandingkan dengan keluarga ekonomi cukup atau tinggi. Keadaan status ekonomi mempengaruhi peran keluarga dalam memberi makan, gizi dan pemeliharan kesehatan serta kegiatan pekerjaan yang dilakukan anak.

6) Gangguan Emosional

Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenalin yang berlebihan. Hal ini menyebabkan berkurangnya hormon pertumbuhan pada kelenjar pituitary, akibatnya anak mengalami keterlambatan perkembangan memasuki masa puber.

  • Perkembangan Intelek Struktur Pengetahuan

Pengertian kognitif meliputi aspek struktur intelek yang dipergunakan untuk mengetahui sesuatu, dan dalamnya terdapat aspek: persepsi, ingatan, pikiran, simbol, penalaran, dan pemecahan persoalan. Perkembangan kognitif merupakan proses dan hasil individu dengan lingkungannya.

Selain itu, struktur pengetahuan juga menjelaskan tentang tingkat kecerdasan peserta didik pada usia SD. Dengan adanya beberapa kecerdasan tiap individu, maka memungkinkan terjadinya kecerdasan ganda (multiple intelligence),  sehingga perlu diadakannya semacam tes untuk mengetahui tingkat intelegensi tiap individu yang biasa disebut dengan IQ (Intelligence Quotient). IQ merupakan hasil bagi usia mental dengan usia kronologis atau kalender dikalikan seratus. Dengan berpegang pada satuan ukuran IQ, maka kecerdasan dikategorikan dalam tabel berikut (Sukmadinata, 2003):

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan intelek peserta didik usia SD atau MI, antara lain:

a) Kondisi organ penginderaan sebagai saluran yang dilalui pesan indera dalam perjalanannya ke otak (kesadaran).

b) Intelegensi mempengaruhi kemampuan anak untuk mengerti dan memahami sesuatu.

c) Kesempatan belajar yang diperoleh anak.

d) Tipe pengalaman yang didapat anak secara langsung akan berbeda jika anak mendapat pengalaman seara tidak langsung dari orang lain atau informasi dari buku.

e) Jenis kelamin karena pembentukan konsep anak laki-laki atau perempuan telah dilatih sejak kecil dengan cara yang sesuai dengan jenis kelamin.

f) Kepribadian pada anak dalam memandang kehidupan dan menggunakan suatu kerangka acuan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan.

  • Perkembangan Afektif

Industry vs litferioriry/Produkttvltns (6;0 – 11 ;00)

Anak mulai mampu berpikir deduktif, bermain dan belajar menurut peraturan yang ada. Dimensi psikososial yang rnuncul pada masa ini adalah: sense of industry, sense of inferiority Anak didorong untuk membuat, melakukan dan mengerjakan dengan benda-benda yang praktis. dan mengerjakannya sampai selesai sehingga menghasilkan sesuatu. Berdasarkan hasilnya mereka dihargai dan di mana perlu diberi hadiah. Dengan demikian rasa/sifat ingin menghasilkan sesuatu dapat dikembangkan. Pada usia sekolah dasar ini dunia anak bukan hanya lingkungan rumah saja melainkan mencakup juga lembaga-lembaga lain yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan individu. Pengalaman-pengalaman sekolah anak mempengaruhi industry dan inferiority anak. Anak dengan IQ 80 atau 90 akan mempunyai pengalaman sekolah yang kurang memuaskan walaupun sifat indtistri dipupuk dan dikembangkan di ruitiah. Ini dapat menimbulkan rasa inferiority (rasa tidak mampu). Keseimbangan industry dan inferiority bukan hanya bergantung kepada orang tuanya, tetapi dipengaruhi pula oleh orang-orang dewasa lain yang berhubungan dengan anak itu.

  • Perkembangan Minat Anak SD

Meichati (1975) mengartikan minat adalah perhatian yang kuat, intensif, dan menguasai individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas.

Secara operasional, Lilawati (1988) mengartikan minat adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap suatu kegiatan sehingga mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan tersebut dengan kemauan sendiri.

Sinambela (1993) mengartikan minat adalah sikap positif dan adanya rasa ketertarikan dalam diri anak terhadap suatu aktivitas tertentu.

Jadi dapat diartikan bahwa minat adalah kekuatan yang mendorong anak untuk memperhatikan, merasa tertarik, dan cenderung senang terhadap suatu aktivitas sehingga mereka mau melakukan aktivitas tersebut dengan kemauannya sendiri. Minat terdiri dari dua aspek, yaitu :

a) Aspek kognitif, berupa konsep positif terhadap suatu obyek dan  berpusat pada manfaat dari obyek tersebut.

b) Aspek afektif, nampak pada rasa suka atau tidak senang dan kepuasan pribadi terhadap obyek tersebut.

Minat pada anak dipengaruhi oleh dua faktor :

a) Faktor personal, merupakan faktor-faktor  yang ada pada diri anak itu (meliputi usia, jenis, kelamin, intelegensi, sikap, dan kebutuhan psikologi).

b) Faktor instusional, merupakan faktor-faktor di luar diri anak (melalui pengaruh orang tua, guru, dan teman sebaya).

Dari segi materi dan  pengamatan lapangan, kami dapat menyimpulkan bahwa minat pada anak SD pada pada sesuatu umumnya tergantung pada beberapa hal, yaitu:

a) Kemauan anak terhadap kegiatan tersebut (meskipun ada dorongan yang besar dari orang-orang tertentu, misalnya orang tua, kalau dia tidak mempunyai keinginan yang tinggi terhadap kegiatan tersebut dia tidak akan melakukan kegiatan tersebut)

b) Karakter masing-masing anak.

c) Suasana hati / keinginan hati (mood)

  • Perkembangan Bahasa

Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan, pendapat, perasaan dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati bersama, kemudian kata dirangkai berdasarkan urutan membentuk kalimat yang bermakna dan mengikuti aturan atau tata bahasa yang berlaku dalam suatu komunitas atau masyarakat, bahasa dapat dibedakan menjadi 3, yaitu bahasa lisan, bahasa tulis, dan bahasa isyarat.

Keterampilan dalam berbahasa memiliki 4 aspek atau ruang lingkup, yaitu:

a) Keterampilan mendengarkan

b) Keterampilan berbicara

c) Keterampilan membaca

d) Keterampilan menulis

Di sekolah dasar, keterampilan mendengarkan meliputi kemampuan memahami bunyi bahasa, perintah, dongeng, drama, petunjuk, denah, pengumuman, berita, dan konsep materi pelajaran. Keterampilan berbicara meliputi kemampuan mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara lisan mengenai perkenalan, tegur sapa,pengenalan benda, fungsi anggota tubuh, kegiatan bertanya, percakapan, berita, deklamasi, memberi tanggapan, pendapat/saran, dan diskusi. Keterampilan membaca meliputi ketrampilan memahami teks bacaan melalui membaca intensif dan sekilas. Keterampilan menulis meliputi kemampuan menulis permulaan, dikte, mendeskripsikan benda, mengarang, menulis surat, undangan, dan ringkasan paragraf.

Meskipun pada umumnya pula perkembangan keterampilan berbahasa anak sama, namun tetap ada perbedaan individual. berikut ini adalah beberapa faktor penyebab perbedaan tersebut: kesehatan, kecerdasan, jenis kelamin, keluarga, keinginan dan dorongan komunikasi, kepribadian.

  • Perkembangan Emosi

Emosi memainkan peran yang penting bagi perkembangan. Akibat dari emosi ini juga dirasakan oleh fisik anak terutama bila emosi itu kuat dan berulang-ulang.

Hurlock menyatakan bahwa ungkapan emosi yang muncul pada masa ini masih sama dengan masa sebelumnya, seperti: marah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih, dan kasih sayang.

Ciri-ciri emosi emosi masa kanak-kanak akhir:

a) Emosi anak berlangsung relative lebih singkat (sebentar), hanya beberapa menit dan sifatnya tiba-tiba.

b) Emosi anak kuat atau hebat. Hal ini terlihat bila anak: takut, marah atau sedang bersendau gurau.

c) Emosi anak mudah berubah.

d) Emosi anak nampak berulang-ulang.

e) Respon emosi anak berbeda-beda.

f) Emosi anak dapat diketahui atau dideteksi dari gejala tingkah lakunya.

g) Emosi anak mengalami perubahan dalam kekuatannya.

h) Perubahan dalam ungkapan-ungkapan

  • Perkembangan Sosial

Dalam belajar hidup bermasyarakat diperlukan tiga proses dalam bersosialisasi, yaitu:

a) Belajar berperilaku yang dapat diterima sosial.

b) Memainkan  peran sosial yang dapat diterima

c) Perkembangan sikap sosial.

Jika peserta didik tidak mampu melakukan 3 proses sosialisasi diatas maka peserta didik tersebut berkembang menjadi orang yang nonsosial, asosial, dan anti sosial.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan peserta didik melakukan sosialisasi adalah sebagai berikut:

a) Kesempatan dan waktu untuk bersosialisai dengan orang lain.

b) Kemampuan berkomunikasi dengan kata-kata yang dapat dimengerti peserta didik maupun orang dewasa lain.

c) Motivasi peserta didik untuk mau belajar bersosialisasi.

d) Metode belajar efisien dan bimbingan bersosialisasi.

Perkembangan sosial anak selanjutnya tergantung pada baik buruknya si anak mempelajari sikap dan perilaku sosial. Selain itu, pengalaman sosial awal juga berpengaruh terhadap partisipasi sosial anak. Anak yang mempunyai pengalaman sosial awal yang baik cenderung lebih aktif dalam kegiatan kelompok sosial begitu juga sebaliknya.

Para peserta didik usia SD atau MI yang berada pada posisi anak akhir akan mulai membentuk kelompok bermain yang selanjutnya berkembang menjadi kelompok belajar dan melakukan aktifitas pada masa anak. Sedangkan peserta didik kelas 5 atau 6 kadang-kadang sudah mengalami masa puber. Pada masa ini seorang peserta didik mengalami perubahan fisik sensual yang pesat. Sehingga seorang anak cenderung menarik diri dari kelompoknya, kurang dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain. Juga terjadi kemunduran minat untuk bermain dan melakukan aktifitas kelompok serta cenderung bersikap antisosial.

  • Moral keagamaan

Aspek moral dan keagamaan juga sudah berkembang sejak anak masih kecil. Peranan lingkungan terutama lingkungan keluarga sangat dominan bagi perkembangan aspek ini. Pada mulanya anak melakukan perbuatan bermoral atau keagamaan karena meniru, baru kemudian menjadi perbuatan atas prakarsa sendiri. Perbuatan prakarsa sendiripun pada mulanya dilakukan karena adanya kontrol atau pengawasan dari luar, kemudian berkembang karena kontro dari dalam atau dari dirinya sendiri. Tingkatan tertinggi dalam perkembangan moral adalah melakukan sesuatu perbuatan bermoral karena panggilan hati nurani, tanpa perintah, tanpa harapan akan sesuatu imbalan atau pujian. Secara potensial tingkatan moral ini dapat dicapai oleh individu pada akhir masa remaja, tetapi faktor-faktor dalam diri dan lingkungan individu anak sangat berpengaruh terhadap pencapaiannya.

DAFTAR PUSTAKA

https://dodoprastyoko.files.wordpress.com/2015/08/pertumbuhan-fisik-anak-sd.pdf

http://edhay76.blogspot.com/2015/02/pertumbuhan-fisik-jasmani-anak-usia.html

http://danakristina20.blogspot.com/2013/12/makalah-perkembangan-dan-pertumbuhan.html

http://egaoctavia7.blogspot.com/2015/05/perkembangan-fisik-anak.html

https://dindhut.wordpress.com/2014/03/09/makalah-perkembangan-anak-pada-usia-sekolah/

http://zhuldyn.wordpress.com/materii-lain/perkembangan-peserta-didik/perkembangan-berpikir-anak-sd/

http://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-perkembangan.html

http://master-spink.blogspot.com/2011/07/makalah-pertumbuhan-dan-perkembangan.html

http://kelloblack.blogspot.com/2012/03/makalah-perkembangan-dan-pertumbuhan.html

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penulis:

Sintha Nur Fadilla Nawawi (A1G118039)

Tinggalkan komentar