TUGAS 7 : MANAJEMEN PENDIDIKAN (MATERI PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI, DAN PRINSIP MANAJEMEN PENDIDIKAN)


A. Pengertian Manajemen Pendidikan

Secara umum manajemen pendidikan adalah suatu proses perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, dan pengawasan, dalam mengelola segala sumber daya yang berupa manusia, uang, material, metode, mesin, market, waktu, dan informasi, untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dalam bidang pendidikan.

Beberapa ahli pernah menjelaskan pengertian manajemen pendidikan, diantaranya adalah:

  1. Syarif (1976:7)

Menurut Syarif, pengertian manajemen pendidikan adalah segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber “personil maupun materiil” secara efektif dan efisien untuk menunjang tercapainya pendidikan.

  1. Sutisna (1979:2-3)

Menurut Sutisna pengertian Manajemen pendidikan adalah keseluruhan “proses” yang membuat sumber-sumber personil dan meteriil sesuai yang tersedia dan efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan bersama di bidang pendidikan.

  1. Djam’an Satori (1980:4)

Menurut Djam’an Satori arti manajemen pendidikan adalah  keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

  1. Made Pidarta (1988:4)

Menurut Made Pidarta pengertian manajemen pendidikan adalah aktivitas memadukan berbagai sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.

  1. Soebagio Atmodiwirio (2003:23)

Menurut Soebagio Atmodiwirio, manajemen pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

  1. Engkoswara (2001:2)

Menurut Engkoswara arti manajemen pendidikan adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakat bersama.

  1. Hadari Nawawi (1981:11)

Menurut Hadari Nawawi pengertian manajemen pendidikan adalah rangkaian kegiatan pengendalian usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan, secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu, terutama lembaga pendidikan formal.

  1. Haris

Menurut W. Haris manajemen pendidikan adalah suatu proses pengintegrasian segala usaha pendayagunaan sumber-sumber personalia dan material sebagai usaha untuk meningkatkan secara efektif pengembangan kualitas manusia.

  1. Purwanto dan Djojopranoto (1981:14)

Menurut Purwanto dan Djojopranoto pengertian manajemen pendidikan adalah suatu usaha bersama yang dilakukan untuk medayagunakan semua sumber daya baik manusia, uang, bahan dan peralatan serta metode untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

  1. Stephen J. Kneziech

Menurut Stephen J. Kneziech,  manajemen pendidikan merupakan sekumpulan fungsi-fungsi organisasi yang memiliki tujuan utama untuk menjamin efisiensi dan efektivitas pelayanan pendidikan, sebagaimana pelaksanaan kebijakan melalui perencanaan, pengambilan keputusan, perilaku kepemimpinan, penyiapan alokasi sumber daya, stimulasi dan koordinasi personil dan iklim organisasi yang kondusif.

  1. Daryanto (1998:8)

Menurut Daryanto pengertian manajemen pendidikan adalah suatu cara bekerja dengan orang-orang dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif.

  1. Dasuqi dan Somantri (1992:10)

Kedua ahli tersebut mengatakan manajemen pendidikan merupakan upaya penerapan kaidah-kaidah manajemen dalam bidang pendidikan.

  1. Sagala (2005:27)

Sedangkan Sagala mengatakan pengertian manajemen pendidikan adalah penerapan ilmu manajemen dalam dunia pendidikan atau sebagai penerapan manajemen dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha dan praktek-praktek pendidikan.

  1. Menurut Gaffar

Menurut Gaffar manajemen pendidikan adalah suatu proses kerja sama yang sistematis, sistemik, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

  1. Mulyasa (2002:19)

Manajemen pendidikan menurut Mulyasa diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah, dan tujuan jangka panjang.

  1. Biro Perencanaan Depdikbud (1993:4)

Pengertian manajemen pendidikan menurut Biro Perencanaan Depdikbud adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Manusia seutuhnnya yaitu manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri, serta bertanggung jawab pada masyarakat dan bangsa.

B. Tujuan Manajemen Pendidikan

Secara umum tujuan utama manajemen pendidikan adalah untuk membentuk kepribadian para pelajar agar sesuai dengan tujuan dari pendidikan nasional dan tingkat perkembangan atau perbaikan untuk usia pendidikan.

Selain itu, manajemen pendidikan juga memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut:

  1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, dan Bermakna (PAKEMB);
  2. Terwujudnya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara;
  3. Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan (tertunjangnya kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer);
  4. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien;
  5. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan);
  6. Teratasinya masalah mutu pendidikan karena 80% masalah mutu disebabkan oleh manajemennya;
  7. Terwujudnya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel;
  8. Meningkatkan citra positif pendidikan.

C. Fungsi Manajemen Pendidikan

  1. Perencanaan (planning)

Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Perencanaan juga dapat didefinisikan sebagai prosespenyusunan tujuan dan sasaran organisasi serta penyusunan “peta kerja” yang memperlihatkan cara pencapaian tujuan dan sasaran tersebut.

  1. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi. Pengorganisasian adalah suatu proses dari menghimpun Sumber Daya Manusia, modal, dan peralatan yang dibutuhkan dengan cara yang efektif demi mencapai tujuan.

  1. Pelaksanaan (actuating)

Pelaksanaan (actuating) merupakan suatu Proses dengan menggerakan sumber daya manusia yang ada untuk melakukan suatu kegiatan pencapaian tujuan sehingga efisiensi proses terjadi dan menghasilkan sebuah efektivitas hasil kerja.

  1. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan (Controlling) merupakan suatu Proses pemberian balikan dan tindak lanjut dari pembandingan antara hasil yang dicapai dengan suatu rencana yang sudah dibuat kemudian terdapat tindakan penyesuaian jika terjadi penyimpangan.

D. Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan 

Henry Fayol mengemukakan prinsip-prinsip manajemen yang dibagi menjadi 14 bagian, yaitu :

  1. Pembagian Kerja (Division of Work)

Pekerjaan harus dibagi menjadi unsur-unsur yang lebih kecil atau di-spesialisasi sehingga Output (hasil kerja) Karyawan dan Efektifitas akan meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan dan keahlian pada tugas yang diembannya.

  1. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)

Wewenang mencakup hak untuk memberi perintah dan dipatuhi, biasanya dari atasan ke bawahan. Wewenang ini harus diikuti dengan pertanggungjawaban kepada pihak yang memberikan perintah.

  1. Disiplin (Discipline)

Disiplin mencakup rasa hormat dan taat pada peranan dan tujuan organisasi.Setiap orang yang terlibat dalam manajemen perusahaan haruslah disiplin.Agar target yang sudah di tetapkan bisa selesai tepat waktu

  1. Kesatuan Perintah (Unity of Command)

Setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu hanya dari satu atasan.Jadi tidak boleh ada peminpin ganda dalam suatu perusahaan.Jika terjdi maka akan kebingungan pegawai yang ada di level bawah.karena bisa saja perintah yang satu dengan perintah yang lain saling bertentangan.

  1. Kesatuan Arah (Unity of Direction)

Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu rencana.

  1. Meletakkan Kepentingan Organisasi daripada Kepentingan Sendiri (Subordinatie of Individual Interest to General Interest)

Kepentingan Organisasi harus didahulukan dari kepentingan individu seorang karyawan. termasuk kepentingan individu manager itu sendiri.

  1. Balas Jasa/Pemberian Upah (Remuneration)

Kompensasi untuk pekerjaan yang dilakukan haruslah adil, baik bagi karyawan maupun pemilik.Setiap orang mendapatkan imbalan sesuai dengan tingkat kontribusinya dalam perusahaan.

  1. Sentralisasi/Pemusatan (Centralization)

Dalam pengambilan keputusan, harus ada keseimbangan yang tepat antara sentralisasi dan desentralisasi.

  1. Hierarki/Hierarchi

Garis perintah dan wewenang harus jelas. Sehingga setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapatkan perintah.

  1. Keteraturan (Order)

Bahan-bahan dan orang-orang harus ada pada tempat dan waktu yang tepat.

  1. Keadilan dan Kejujuran (Equity)

Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini, harus ada perlakuan yang sama dalam sebuah organisasi.

  1. Stabilitas Kondisi Karyawan (Stability of Tennur)

Kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi suatu organisasi maupun perusahaan.

  1. Inisiatif (Initiative)

Bawahan harus diberi kebebasan untuk menjalankan dan menyelesaikan rencananya meskipun beberapa kesalahan mungkin terjadi.

  1. Semangat Korps (Esprit de Corps)

Setiap karyawan harus memiliki semangat kesatuan (esprit de corps) yakni rasa senasib dan sepenanggungan, karyawan memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki terhadap perusahaan.

Douglas (1963:13-17) mengemukakan prinsip-prinsip manajemen yang dibagi menjadi 14 bagian, yaitu :

  1. Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja
  2. Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab
  3. Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya.
  4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia
  5. Relativitas nilai-nilai

Penulis:

Sintha Nur Fadilla Nawawi (A1G118039)

Tinggalkan komentar